Hal selanjutnya yang dilakukan setelah ngurus paspor,
selanjutnya adalah VISA. Apa itu VISA? VISA adalah surat izin buat kamu masuk
ke Negara lain. VISA gak perlu kalo kamu masih mau wisata ke Negara-negara
Asia-Tenggara, tapi selain itu kamu kudu nyiapin ini.
Santa yang exited trus nyariin syarat-syarat untuk ngajuin
VISA n’ tau gak syaratnya tu buanyakk. Sama banyaknya sama ngurus paspor, tapi
yang satu ini lebih ribet. Tau kenapa? Karena kita harus nyusun Itinirary a.k.a
Iten yaitu catatan perjalanan selama disana. Pergi kemana, kapan, nginap dimana
dan mesti ada fotokopi bookingan hotel. Karena Santa ngusulin kami nginap di
tempat kakak sepupunya Santa ‘Kak Michi’ (We love you, kak.. hehehe Thanks for
your help, really), jadilah iten kami buat nginep di rumah sepupu Santa waktu
di Osaka. Dan kata-katanya juga ngurus VISA ntu susah dan kadang bis ditolak.
But, don’t be afraid, aku dah pernah nyoba dan gak sesulit yang dibayangkan,
akhirnya pengajuan VISA kami terima dan VISA kami jadi. Yahahahaha.. J
Rencana awal kami mau ngunjungin 3 daerah di Jepang, yaitu
Osaka, Kyoto dan Tokyo. Tapi di Iten kami putuskan Cuma Osaka dan Tokyo.
Mungkin kalian akan bertanya-tanya kenapa, alasannya adalah untuk mengurangi
destinasi dan biaya yang mungkin dikeluarkan berdasarkan iten ini. Kami gak
punya banyak uang jadi kami harus nipu-nipu dikit supaya keliatannya kami bisa
pake uang di tabungan kami.
Okey, hal lain yang mesti diperhatikan adalah fotokopi buku
tabungan 2 bulan terakhir kamu ngajuin VISA. Buku tabungan adalah salah satu
syarat untuk ngajuin VISA. Berdasarkan blog-blog yang kami cari-cari ngitung
uang minimal di BuTab (Buku Tabungan) adalah lama kamu stay x 1 jt. Nah karena
kami 8 hari di Jepang, paling tidak kami harus punya masing-masing 8 jt di
BuTab. Tapi kalo saranku sih bikin lebih dari itu, biar kesempatan VISA kamu
diterima lebih besar. Yang paling gak 15 juta lah. Darimana dapat uang 45 jt
(buat bertiga)? Caranya gampang, bukan ngajarin bohong yah, tapi gak mungkin
kan minjem sebanyak itu.
Caranya adalah dengan pindah buku. Setelah
dikumpul-kumpulin uang kami bertiga palingan 5 jt rupiah, minjem adik Nur n’
temen kami Yantika masing-masing 5 jt, fuala jadilah 15 juta. Uang pertama kami
masukkan ke rek Nur, hari selanjutnya pindah ke Santa, 2 hari kemudian pindah ke
BuTab ku. Jangan lupa sebelum transfer cetak buku. Jadilah kami punya
masing-masing 15 jt di BuTab.
BuTab aman, trus foto. Kami mutusin buat foto di
studio foto ‘TOPAZ’ karena takut gak bagus kalo foto sendiri, lagian ukuran
foto yang diminta agak lain dari biasanya yaitu 4,5x4,5 dengan latar belakang
putih tanpa edit.
Hasil foto ku yang aneh, hehehe..
Syarat yang lain gak ada yang susah dan udah kami penuhin
semua, maka kami langsung menuju TKP, eh maksudnya Konsulat Jendral (Konjen)
Jepang di Medan (kantornya itu adalah kantor BII DISAMPING Sun Plaza) buat
nyerahin berkas. NB: Konsulat Jepang cuma ada 2 di Surabaya dan di Medan ada
juga Kedubes Jepang di Jakarta, jadi kamu gak bisa melakukan pengurusan selain
di wilayah ini. Kalo mau paling kamu yang kesana atau berkas kamu yang dikirim.
Sampailah berkas kami di Konjen. Kami datang jam 8.20 WIB,
ternyata kantornya belum buka karena jam bukanya jam 8.30. akhirnya kami nunggu
bentar. Setelah buka kami langsung masuk ke ruangan pengurusan VISA. Wew, ruangannya
udah kayak bandara, ada alat deteksi tubuh segala. Kemudian kami dipersilahkan
menunggu di bangku sebelum pentugas datang. 10 menit kemudian Santa dipanggil
dan disuruh ngasi berkas-berkas kami. Setelah menunggu kurang lebih 20-30 menit
Santa dipanggil lagi dan ternyata ada beberapa dokumen lagi yang harus kami
penuhi. Antara lain surat izin Orangtua (karena kami masih pelajar), bukti
kekerabatan (ini perlu karena kami rencana nginep di tempat Kak Michi dan salah
satu alasan kami ke Jepang adalah kunjungan keluarga), surat invitation, letter
of Guarantee, dan bukti Residen. Dokumen tadi cuma perlu kalo kamu pelajar,
alasan kamu ke Jepang untuk kunjungan keluarga dan berencana nginep di tempat
saudara kamu di Jepang. Oke tinggal ngelengkapin syarat di atas.
Dengan bantuan Kak Michi akhirnya selesailah 4 dari syarat
diatas. Yang kurang adalah bukti kekerabatan, Kak Michi gak bisa melampirkan
Family Register mereka karena Ortu Kak Michi tinggal di Hokkaido dan Kak Michi
di Osaka jadi gak bisa diurus. Karena aku harus ke Jakarta untuk menghadiri
pesta pernikahan kakak sepupuku ‘Kak Nuning’, jadi urusan VISA aku serahkan ke
Santa dan Nur.
Gak lama di Jakarta, aku nyoba tanya ke Santa gimana
masalah VISA kami. Dan jawabannya adalah ‘Noona, VISA kita keluar, wkwkwk’.
Wuaahhh, sumpah seneng banget. Gak sia-sia mpe jungkir balik ngelengkapin
syarat n’ nodong-nodong Kak Michi, hohoho..
Iten Palsu Kami
Ini VISA saya..
VISA Get…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar