ARASHI no kazoku

ARASHI no kazoku

Kamis, 20 Februari 2014

Nukar Uang, Keliling Medan

Aku gak bohong waktu bilang keliling Medan karena kami bener-bener keliling-keliling dari Ujung ke Ujung buat nyari Money Changer. Berbekal info dari Santa kalo di daerah Kampung Keling ada Money Changer, aku dan Nur naik si Blacky (kereta Nur) menuju ke Kp. Keling. Sampe disana kami gak nemu money changer, ntah karena mata kurang jelalatan ato gimana akhirnya kami nyoba ke Kesawan (seingatku ada money changer disitu). Beruntungnya kami ketemu salah satu money changer. Waktu kami tanya harga Yen berapa, dijawab Rp. 117 dan Ringgit Rp. 3660. Karena penasaran ama harga pasar kami coba Money Changer yang lain. Ternyata ringgitnya lebih murah yaitu Rp. 3645 tapi harga yennya mahal Rp. 117,5. Akhirnya kami putuskan untuk beli ringgit saja. Kami beli masing-masing 100 ringgit dengan harga akhir Rp. 364.500. Di dua toko itu gak ada yang sesuai budget jadi kami pergi ke toko selanjutnya.

Toko selanjutnya yang kami jambangi adalah Money Changer di Garuda Plaza Hotel Sisingamangaraja. Sayangnya stok Yen mereka gak ada, hiks T.T,,, bertolak ke Money Changer selanjunya dekat Toko Bangunan Ace dan sayangnya mereka gak punya stok Yen. Dari keterangan mbak yang jaga toko kami bisa nyari Money Changer di Kp. Keling di depan Cambridge,, lah kok gak dari tadi coba. Ada juga saran tukar di BCA, karena biasanya ada. Oke next destination BCA.

Nampak kali gak pernah jalan-jalan. BCA pun kami gak tau. You know, BCA ntu depan Sun loh,, huuaaaa, ngapain capek-capek muter-muter kalo gitu. Tapi ternyata perjalanan ke BCA tidak semudah dibayangkan. Dari salah masuk sampe harus muter-muter karena gak ada muter dari jalan itu, jadi harus balik dari lampu merah. Huft. Sampe di BCA kami diantarkan ke bagian VALAS, disitu ada kurs-kurs mata uang beberapa Negara dan salah satunya Yen. Kalian tau berapa? Rp. 113, aku sama Nur udah senyam-senyum karena murah banget. Tapi setelah ditanya mereka gak stok Yen hwaaaaa,,,

Akhirnya kami balik ke Sun Plaza dan menyusuri Kp. Keling sekali lagi. Money Changer pertama nawarin harga Rp. 118, otomatis kami tolak. Money Changer kedua nawarin Rp. 117 dan stok 80.000 yen yang kami mau ada. Yeah, banzai,, akhirnya kami tukar uang kami dan balik ke kampus.


Bener-bener melelahkan untuk nukar uang aja dan keliatannya aneh banget. Waktu kami datang dompet bener-bener penuh uang. Kayaknya udah bisalah mandi uang kecil-kecilan, pas pulang hanya tersisa 8 lembar uang 10.000 yen dan dua lembar uang 50 ringgit. But, it’s okay. Pasti kami butuh itu banget dan baru kali ini aku punya uang dari Negara lain. Wkwkw..

Yukichi Yen..

Yukichi yang versi ini lucu kali ya

Ringgit Pertamaku..

Wkwkwk :)

Perjalanan Ngurus VISA dan Nyusun Iten Palsu (Hehehe)

Hal selanjutnya yang dilakukan setelah ngurus paspor, selanjutnya adalah VISA. Apa itu VISA? VISA adalah surat izin buat kamu masuk ke Negara lain. VISA gak perlu kalo kamu masih mau wisata ke Negara-negara Asia-Tenggara, tapi selain itu kamu kudu nyiapin ini.

Santa yang exited trus nyariin syarat-syarat untuk ngajuin VISA n’ tau gak syaratnya tu buanyakk. Sama banyaknya sama ngurus paspor, tapi yang satu ini lebih ribet. Tau kenapa? Karena kita harus nyusun Itinirary a.k.a Iten yaitu catatan perjalanan selama disana. Pergi kemana, kapan, nginap dimana dan mesti ada fotokopi bookingan hotel. Karena Santa ngusulin kami nginap di tempat kakak sepupunya Santa ‘Kak Michi’ (We love you, kak.. hehehe Thanks for your help, really), jadilah iten kami buat nginep di rumah sepupu Santa waktu di Osaka. Dan kata-katanya juga ngurus VISA ntu susah dan kadang bis ditolak. But, don’t be afraid, aku dah pernah nyoba dan gak sesulit yang dibayangkan, akhirnya pengajuan VISA kami terima dan VISA kami jadi. Yahahahaha.. J

Rencana awal kami mau ngunjungin 3 daerah di Jepang, yaitu Osaka, Kyoto dan Tokyo. Tapi di Iten kami putuskan Cuma Osaka dan Tokyo. Mungkin kalian akan bertanya-tanya kenapa, alasannya adalah untuk mengurangi destinasi dan biaya yang mungkin dikeluarkan berdasarkan iten ini. Kami gak punya banyak uang jadi kami harus nipu-nipu dikit supaya keliatannya kami bisa pake uang di tabungan kami.

Okey, hal lain yang mesti diperhatikan adalah fotokopi buku tabungan 2 bulan terakhir kamu ngajuin VISA. Buku tabungan adalah salah satu syarat untuk ngajuin VISA. Berdasarkan blog-blog yang kami cari-cari ngitung uang minimal di BuTab (Buku Tabungan) adalah lama kamu stay x 1 jt. Nah karena kami 8 hari di Jepang, paling tidak kami harus punya masing-masing 8 jt di BuTab. Tapi kalo saranku sih bikin lebih dari itu, biar kesempatan VISA kamu diterima lebih besar. Yang paling gak 15 juta lah. Darimana dapat uang 45 jt (buat bertiga)? Caranya gampang, bukan ngajarin bohong yah, tapi gak mungkin kan minjem sebanyak itu.

Caranya adalah dengan pindah buku. Setelah dikumpul-kumpulin uang kami bertiga palingan 5 jt rupiah, minjem adik Nur n’ temen kami Yantika masing-masing 5 jt, fuala jadilah 15 juta. Uang pertama kami masukkan ke rek Nur, hari selanjutnya pindah ke Santa, 2 hari kemudian pindah ke BuTab ku. Jangan lupa sebelum transfer cetak buku. Jadilah kami punya masing-masing 15 jt di BuTab. 


BuTab aman, trus foto. Kami mutusin buat foto di studio foto ‘TOPAZ’ karena takut gak bagus kalo foto sendiri, lagian ukuran foto yang diminta agak lain dari biasanya yaitu 4,5x4,5 dengan latar belakang putih tanpa edit.
Hasil foto ku yang aneh, hehehe..


Syarat yang lain gak ada yang susah dan udah kami penuhin semua, maka kami langsung menuju TKP, eh maksudnya Konsulat Jendral (Konjen) Jepang di Medan (kantornya itu adalah kantor BII DISAMPING Sun Plaza) buat nyerahin berkas. NB: Konsulat Jepang cuma ada 2 di Surabaya dan di Medan ada juga Kedubes Jepang di Jakarta, jadi kamu gak bisa melakukan pengurusan selain di wilayah ini. Kalo mau paling kamu yang kesana atau berkas kamu yang dikirim.

Sampailah berkas kami di Konjen. Kami datang jam 8.20 WIB, ternyata kantornya belum buka karena jam bukanya jam 8.30. akhirnya kami nunggu bentar. Setelah buka kami langsung masuk ke ruangan pengurusan VISA. Wew, ruangannya udah kayak bandara, ada alat deteksi tubuh segala. Kemudian kami dipersilahkan menunggu di bangku sebelum pentugas datang. 10 menit kemudian Santa dipanggil dan disuruh ngasi berkas-berkas kami. Setelah menunggu kurang lebih 20-30 menit Santa dipanggil lagi dan ternyata ada beberapa dokumen lagi yang harus kami penuhi. Antara lain surat izin Orangtua (karena kami masih pelajar), bukti kekerabatan (ini perlu karena kami rencana nginep di tempat Kak Michi dan salah satu alasan kami ke Jepang adalah kunjungan keluarga), surat invitation, letter of Guarantee, dan bukti Residen. Dokumen tadi cuma perlu kalo kamu pelajar, alasan kamu ke Jepang untuk kunjungan keluarga dan berencana nginep di tempat saudara kamu di Jepang. Oke tinggal ngelengkapin syarat di atas.

Dengan bantuan Kak Michi akhirnya selesailah 4 dari syarat diatas. Yang kurang adalah bukti kekerabatan, Kak Michi gak bisa melampirkan Family Register mereka karena Ortu Kak Michi tinggal di Hokkaido dan Kak Michi di Osaka jadi gak bisa diurus. Karena aku harus ke Jakarta untuk menghadiri pesta pernikahan kakak sepupuku ‘Kak Nuning’, jadi urusan VISA aku serahkan ke Santa dan Nur.

Gak lama di Jakarta, aku nyoba tanya ke Santa gimana masalah VISA kami. Dan jawabannya adalah ‘Noona, VISA kita keluar, wkwkwk’. Wuaahhh, sumpah seneng banget. Gak sia-sia mpe jungkir balik ngelengkapin syarat n’ nodong-nodong Kak Michi, hohoho..

Iten Palsu Kami

Ini VISA saya..




VISA Get…

Beli Tiket

Well, setelah dapat paspor kami mulai hunting tiket pesawat.
Secara yang budgetnya tipis dan pengen backpackeran, kami milih maskapai yang paling sering ngasi promo. Yah, ‘it’s Airasia..
Jangan Tanya gimana perjuangan kami dapetin ntu tiket. Sumpah ya, ampe ampir berantem n’ saling stress2an sangkin puyeng nyari cara dapat tiket murah. Tapi perjuangan selama hampir 2 minggu ngabisin pulsa modem n’ lomba lama-lamaan pulang dari Satpam kampus. Akhirnya tiket tersebut kami dapatkan, huahahahaha :D

Ada beberapa tips yang harus aku kasi tau buat dapat tiket murah:
a.         Belilah tiket pada saat mendekati natal, tahun baru, atau hari raya besar agama. Biasanya Airasia paling rajin ngasi promo pada saat ini
b.        Beli tiket kamu jauh-jauh hari sebelum berangkat, jadi kamu punya banyak waktu untuk hunting tiket murah, saranku sih beli paling gak 4 bulan sebelum berangkat
c.         Untuk Airasia, aku rasa lebih murah kalo kamu beli tiket dari Ina ke Kuala Lumpur terus ke Jepang. One way biasanya lebih mahal. Sekalian bisa mejeng bentar di KL. Hehehe
d.        Kalo mau beli tiket, jangan beli yag dari Ina-KL dulu. Pastikan kamu dapat tiket pulang balik Jepang (boleh pilih diantara 3 destinasi ini: Osaka (KIX), Tokyo (Haneda), dan Nagoya)), biar bisa nentuin kapan pergi dan pulang. Tenang aja tiket Ina-KL sering promo kok n’ harganya relatif stabil
e.         Beli tiket yang misalnya kamu mau ngunjungin Osaka, Kyoto, Tokyo; beli tiket berangkat dari KL-Tokyo trus pulang dari Osaka-KL atau sebaliknya, ongkosnya bisa jadi lebih murah daripada kamu harus bolak-balik karena kamu ngambil pulang-balik didaerah yang sama.
f.         Belilah tiket pada jam-jam yang agak aneh, misal tengah malam ato subuh-subuh. Kenapa? Karena biasanya tiket bisa turun pada saat jam-jam tersebut
g.        Beli tiket jangan di biro perjalanan karena bakalan mahal banget. Cek di website Airasia.com buat tau harga saat ini
h.        Kalo kamu berencana beli tiket online, pastikan kamu punya kartu kredit berlogo Visa atau Mastercard. Karena mereka gak nerima uang tunai dan debit, kecuali bank yang dicantumkan disitu. N’ pastikan kurs Bank kartu kredit kamu, bisa aja kursnya lagi tinggi waktu kamu pesen tiket dan dipastikan tagihan kamu akan bertambah 
i.          Alternative lain kalo kamu gak punya kartu kredit, kamu bisa nelepon Customer Service Airasia. Pesen tiketnya bisa melalui telepon, nah setelah confirm harga dan data penumpang kamu akan diberi kode booking yang hanya berlaku selama 2 jam. Untuk pembayaran bisa dilakukan di kantor Administrasi Airasia terdekat dikotamu. Memang agak mahal di pulsa sih, tapi harga dijamin gak jauh-jauh beda dari bayangan. Jangan ngarepin kantor Admin ngasi info tiket promo, karena mereka mengklaim kalo mereka gak tau (setidaknya itu berlaku di Medan). Jadi, mending telepon kantor pusatnya n’ make your book.

Tiket kami dapatkan dengan harga Rp. 3.875.000, yah mungkin ini tiket paling murah ke Jepang yang aku dapat. Kalo dicek di Internet pulang-balik tu harg paling murahnya 7 juta, gila gak tu.

Tiket itu adalah tiket kami pualng-balik KL-Kualanamu (Medan), tiket KL-Osaka dan tiket Tokyo-KL. Perjalanan kami mulai tanggal 1 April dan berakhir tanggal 10 April. Mudah-mudahan perjalanan kami lancar. Amin..
Well, have a nice trip

Tiket Beli di Kacab Airasia Sisingamangaraja (Kul-KL n' KL-Kul)

Tiket Beli Abis Ngabisin Pulsa Nelp ke JKT (Haneda-KL)

Tiket Beli Online Rampok Kartu Kredit Ibuk (Hehehe)

Pertama Kali Ngurus Paspor

Gimana rasanya? Yah bisa dibilang excited. Kenapa? Yah mungkin karena baru pertama kali ngurus paspor. Sampe direncanain pergi jam berapa dan hal-hal apa aja yang mesti disiapin.
Awalnya aku dan Nur berencana langsung datang ke Kanim (Kantor Imigrasi) Khusus Kelas I yang ada di Jalan Gatot Subroto Km 6,2 No. 268 A pada hari Selasa pagi. Tapi malamnya Nur sms bilang kalo ada yang online. Penasaran ama yang online, aku langsung surf di Internet. Ternyata udah banyak yang nulis tentang pembuatan paspor sistem online, salah satunya backpackeralone.com (makasih banget infonya bang). Dari A-Z pembuatan paspor dikasi tau. Dari yang online sampe yang manual.

Kalo yang diatas tu versi bang Reza, yang ini versi Dila.

Senin, 9 Des 2013 (malam)
Abis baca-baca blognya bang Reza, aku coba cari website resminya Keimigrasian. Gak susah kok, tinggal browsing di Google dan Fualla ketemu ipass.imigrasi.go.id.

Buat buka halaman ini dibutuhkan banyak kesabaran. Gak tau karena servernya lama atau memang koneksi internetku yang lama. Setelah itu aku pilih pra permohonan paspor.

Kalo udah tersambung ke pra permohonan paspor, bakal ada data diri yang harus diisi. Bagi kamu yang mau buat paspor baru, silahkan dipilih paspor baru yang 48 halaman. Baca baik-baik hal yang harus diisi, terus tekan tombol lanjut. oh ya, jangan lupa buat nama belakang dengan Binti atau Bin kalo gak pengen nama kamu tertukar dengan orang lain atau kalo misalnya pengen berangkat haji atau umrah, hal ini penting lho. Soalnya nama yang mereka mau lebih dari 3 suku kata. Bagi kamu-kamu yang namanya 1 atau cuma 2 kata, ku saranin buat begitu deh.

Setelah tekan tombol lanjut, akan muncul jendela untuk ngisi alamat dan biodata orang tua. Diisi sesuai keadaan sebenarnya ya. Dan klik tombol lanjut kalo semua data udah benar.

Jendela selanjutnya adalah jendela upload dokumen. Disini bagi kamu yang udah punya KTP sendiri, yang mesti kamu upload adalah KTP, Ijazah/Akte Kelahiran dan Kartu Keluarga. Tapi bagi kamu yang dibawah 17 tahun, silahkan sertakan juga buku nikah orang tua. Semua berkas di scan warna hitam putih dan di upload di tempat yang disediakan. Ukuran mesti dibawah 300kb. Walaupun diatas ketentuannya 100kb sampe 1Mb, tapi kenyataannya cuma 100kb – 300kb. Jadi sebelum di Upload pastikan ukurannya pas ya, kalo punya kamu gak mau ditolak.

Setelah semuanya selesai kamu bakal disuruh isi capcha, tenang capcha-nya gampang kok. Dan pilih lanjut. Akhirnya kamu akan diberi tahu kalo permohonan paspor kamu akan diproses, disitu akan kelihatan bukti permohonan yang berwarna biru, klik disana dan pra permohonan paspor kamu selesai. Kalo gak ketemu .pdf yang berisi permohonan paspor kamu. Buka aja email yang alamatnya kamu isikan di biodata tadi (ingat alamat email mesti yang valid dan masih aktif, kalo gak kamu ntar yang susah), disana bakal ada attachment. Kamu bisa download dari sana.

Setelah berkutat dengan pengisian form juga nge-upload kurang lebih dua jam. Selesailah pra permohonan pasporku, disini aku buat hari Kamis, 12-12-2013. Terserah sih mau buat kapan aja. Tapi aku mau aman dengan buat dua hari setelah pengisian.

Rabu, 11 Des 2013
Sebelum ke Dinas Pertanian untuk melakukan urusan penelitian, aku mapir ke BNI untuk setor uang. Ternyata di BNI biaya yang seharusnya 255.000 bertambah jadi 260.000, alasannya adalah uang administrasi. Oke, setelah selesai bayar, aku langsung cau ke Dinas Pertanian.

Selesai dari Dinas Pertanian, karena waktu masih jam 10, aku penasaran pengen liat Kanim itu dimana (sekalian hunting biar gak kesasar besok, hehehe). Rame banget, itu hal yang pertama kali aku bilang. Kanim Gatsu ini udah kayak tempat ngantri sembako, serius. Mobil banyak banget, belum lagi motor yang tempat parkirnya udah gak ada lagi, ckckck. Ngikutin saran bang Reza, aku masuk buat nagmbil formulir. Disana aku disambut dengan banyaknya manusia di dalam sana. Ini seriusan semua mau ngurus paspor, batinku. Waktu aku minta formulir, si abang yang jagain didepan bilang kalo datang supaya lebih pagi, dan aku pun meng-iyakan.

Kamis, 12 Des 2013
Aku berangkat dari rumah kira-kira jam 7 pagi. Aku kira kalo aku sampe jam setengah 8 orang belum terlalu rame, karena kantor baru buka jam 8. Jadilah aku perginya agak lama. Ternyata sampe disana jangankan rame. Orang udah pada duduk ngantre di depan loket permohonan paspor (buset, nih orang-orang dari jam berapa sih disini). Waktu aku nyerahin berkas di depan, abang yang jagain bilang kalo aku yang ke- 89, wah. Ada ibu-ibu yang nyaranin aku datang lebih pagi, kalo bisa jam 6, biar berkasnya diterima (dia pikir aku telat, makanya dikasi saran). Tapi, ibu-ibu tadi bener kok. Kalo kamu gak mau waktu kamu terbuang percuma nunggu nomor antrian kamu dipanggil ke counter Permohonan paspor, kamu harus datang paling gak jam 6 buat ngasi berkas kamu ke Satpam yang jaga shift malam sampe pagi. Ntar kamu dapat nomor antrian atas deh.

Oke, aku harus nunggu sampe namaku dipanggil. Sampe kira-kira setengah 10, akhirnya namaku dipanggil, akhirnya. Dan kalian tau berapa nomor antrian ku 099, amazing bukan. Padahal nomor antrian yang baru terpanggil masih sampai 23. Mau berapa lama lagi aku nunggu. Waktu udah menunjukkan pukul 10.50 dan aku H2C (harap-harap cemas) sempet gak aku foto dan wawancara langsung. Ternyata sampe jam 11.00 antrian masih 74 dan loket untuk foto dan wawancara resmi ditutup. Aku harus datang lagi besok buat foto dan wawancara, thanks. Sampe jam 11.30 antrian masih 90, serius aku makin H2C disini, karena menurut ibu-ibu yang disebelah ku waktu nunggu, Kanim istirahat jam 12.00 dan buka lagi kira-kira 13.30, dan itu artinya aku harus nunggu lagi (oh, no). Aku terus doa supaya nomor antrianku dipanggil cepat, Allah mendengar doaku dan akhirnya 11.45 nomor antrianku akhirnya dipanggil senengnya.

Abang yang di loket 4 sadar kalo aku pemohon online langsung bertanya-tanya kenapa aku gak langsung ke loket aja. Karena pemohon online cuma nunjukin berkas buat di verifikasi, that’s all. Aku ngedumel sendiri deh ke tu abang, karena semua staf di Kanim itu gak pengen banget aku tau kalo prosedurnya begitu. Semua yang ku tanya nyuruh ngatri dulu, nyebelin. Gak sampe 15 detik, tuh abang nyuruh aku langsung ke loket foto dan wawancara, tanya bisa gak langsung foto. Tapi nasib berkata lain, si kakak yang jaga loket gak ngasi dan nyuruh aku datang besoknya, makasi ya, kak (sarkastik). Aku ngabisin hampir 4 jam cuma untuk verifikasi selama beberapa detik, huh. Capek.

Saran buat kamu-kamu yang udah online. Silahkan langsung ke loket 4 aja kalo lagi kosong. Ini memang bener peraturannya kok. Ada ditulis disana. Jadi, jangan takut buat langsung kesana, kamu gak menyalahi aturan jadi kamu pasti dilayani. Jangan kayak aku yang harus nunggu hampir 3,5 jam untuk 15 detik.

Jum’at, 13 Des 2013
Belajar dari pengalaman kemaren, hari jum’at aku datang jam 7.10. Kalo kamu pikir bakalan sepi, kamu salah. Udah ada banyak orang yang ngantre, wuah. Yang aku nunggu kira-kira 15 menit sampe kantor di buka. Eh, ternyata di loket foto dan wawancara udah ada yang ngeletakin berkas, aku telat lagi T.T. Ibu-ibu yang ada disitu langsung nyuruh aku narok berkasku disana. Aku turutin aja, mudah-mudahan aku dapat antrian 10-an gitu deh. Amin. Setelah nunggu ampe hampir setengah 9 akhirnya  satu persatu nama dipanggil dan dikasi no antrian. Kalian tau aku dapat nomor berapa 005, hahaha. Akhirnya bisa cepat pulang. Cukup nunggu kira-kira 7 menit no ku dipanggil dan aku mulai foto dan wawancara, kurang dari 1 menit semuanya selesai dan aku boleh pulang. Akhirnya pulang cepat. Tinggal nunggu 3 hari kerja sampe pasporku selesai. Rabu, I’m coming… ^_^   

Rabu, 18 Desember 2013
Hari ini, datangnya gak mesti pagi.. yaay.. Hari ini aku di SMS jam 9 pagi. Isi SMS-nya,
“Paspor a/n Nurul Fadhilah sudah dapat diambil ke Kanim. Terima kasih Atas Kerja Samanya”.
Finally, akhirnya paspor ku selesai, yey.. Aku putusin buat dating sekitar jam 10. Kirain antrian bakal panjang. Tapi untungnya pengambilan paspor gak seantri pengurusan. Jadi, setelah aku sampe dan ngasi bukti pengurusan paspor ke abang penjaga loket. 1 menit kemudian dipanggil dan passport saya jadi.. hehehe
Gimana rasanya punya paspor?

Pastinya exited n’ gak nyangka akhirnya selesai juga.. yatta..

Pasporku



Antrian yang panjang


Tanda Masuk (Gak penting)

Arashi-san can't wait to see ya..

Beloved Arashi-san

Nino wait for me .. hahahaha


Hajimete No Tabi

Gimana rasanya jalan-jalan ke luar negeri? Susahkah pengurusannya? Gimana biaya transportasi dan akomodasi disana?

Yah mungkin ini belum kefikiran sampe sekarang. Karena sebelumnya aku belum pernah yang namanya pergi ke luar negeri. Sampe kemaren ada temanku, Santa, tiba-tiba ngajak ke Jepang. Jepang, Negara impianku. Dari dulu aku pengen banget kesana dan sampe sekarang belum terlaksana.

Well, tau kan ya dari Medan (tempat tinggalku) sampe ke Jepang itu lumayan (bahkan sangat) jauh. Gak kayak dari Medan – Siantar atau Medan – Perapat, ini benar-benar jauh suwer.
Setelah berdiskusi lumayan lama dengan Santa yang juga excited, kami memutuskan harus ke Jepang. Akhirnya, keinginanku ini hampir tekabul. Kami mengajak teman kami satu lagi, Nur. Cewek yang hobbynya traveling ini dengan sukarela megiyakan ajakan kami. Jadilah kami bertiga akan berangkat ke Jepang. Rencananya sih awal April 2014 dan Insya Allah akan berangkat ke Jepang. Amin,


Bagi kami yang belum pernah keluar negeri (a.k.a aku dan Nur), kami bener-bener buta masalah macem-macem. Santa yang sering bulak-balik Singapore nyuruh kami pertama-tama ngurus paspor.

The Pink Petal

The Great Palace


A nice yet comfy Scenery

Uwaaa, saya pengen banget kesini
:)